SYI'AH 'Dari mana datang, kemana pergi ...?
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا ها دي له, وأشهد ألا اله الا الله وحده لا شريك له, وأشهد أن محمدا عبده و رسوله صلى الله عليه و على اله وصحبه وسلم تسليما كثيرا.
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون [آل عمران: 102].
يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا [النساء: 1].
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا. يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما [الأحزاب: 70, 71].
أما بعد:
فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمدصلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعه وكل بدعة ضلالة و كل ضلالة في النار.
{لقد من الله على المؤمنين إذ بعث فيهم رسولا من أنفسهم يتلو عليهم آياته ويزكيهم ويعلمهم الكتاب والحكمة وإن كانوا من قبل لفي ضلال مبين} [آل عمران: 164].
"Sungguh Allah telah memberikan anugerah kepada orang-orang yang beriman, ketika Dia mengutus kepada mereka seorang rosul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al- Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah). Sesungguhnya sebelum (kedatangan rosul) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyat a ". [Ali Imran: 164].
Sesungguhnya diantara ujian serta cobaan berat yang menimpa umat Islam yang haq ini, adalah dengan munculnya sebuah mazhab sesat yang mengaku sebagai para pecinta Nabi dan Ahlul Bait, alias aliran sesat syiah laknatullah.
Allah 'Azza wa Jalla mengutus Rosul-Nya Shollallohu' Alahi wa Sallam sebagai satu-satunya pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus:
{وكذلك أوحينا إليك روحا من أمرنا ما كنت تدري ما الكتاب ولا الإيمان ولكن جعلناه نورا نهدي به من نشاء من عبادنا وإنك لتهدي إلى صراط مستقيم} [الشورى: 52].
"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu. Tetapi Kami menjadikan Al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengannya siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. dan Sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus ".[Asy-Syura: 52].
Maka barang siapa yang memenuhi perintah Allah 'Azza wa Jalla dengan mengikuti bimbingan Rasul-Nya, maka akan meraih kemenangan yang sangat besar:
{ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما} [الأحزاب: 71].
"Dan Barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah mendapat kemenangan yang besar". [Al-Ahzaab: 71].
Islam yang dibawa oleh Rosululloh Shollallohu 'Alihi wa Sallam ini adalah agama kebenaran yang tunggal dan bersifat universal, selalu sesuai dengan perjalanan zaman.
{اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الإسلام دينا} [المائدة: 3].
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Kucukupkan nikmat-Ku kepada kalian, dan telah kuridhoi Islam menjadi agama bagi kalian". [Al-Maidah: 3].
Sehingga agama ini tidak perlu diperbandingan dan tidak pula butuh diperpadukan dengan agama yang lain, maka barang siapa yang menjadikan agama selain Islam sebagai sebagai kiblat, acuan dan pedoman, maka Allah 'Azza wa Jalla tidak akan menerimanya:
{ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الآخرة من الخاسرين} [آل عمران: 85].
"Barang siapa mencari agama selain agama Islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan di akhirat kelak dia termasuk orang-orang yang rugi". [Ali-Imran: 85].
{إن الدين عند الله الإسلام} [آل عمران: 19].
"Sesungguhnya agama (yang diredhai) disisi Allah hanyalah Islam" [Aal-Imran: 19].
Semestinya bagi orang-orang yang mengaku bahawa dirinya adalah orang yang beragama Islam, beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, hendaknya dengan senang hati memenuhi panggilan Robbnya dan panggilan Rosulnya:
{يا أيها الذين آمنوا استجيبوا لله وللرسول إذا دعاكم لما يحييكم} [الأنفال: 24].
"Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul pabila keduanya menyeru kalian kepada suatu perkara yang memberi kehidupan kepada kalian". [Al-Anfaal: 24].
Di antara manusia ada yang dikehendaki oleh Allah 'Azza wa Jalla untuk menerima hidayah dan beriman dengan baik dan benar, di antara mereka ada yang dikehendaki untuk kufur, menolak dan ingkar:
{الحق من ربكم فمن شاء فليؤمن ومن شاء فليكفر إنا أعتدنا للظالمين نارا} [الكهف: 29].
"Kebenaran itu adalah dari Robb kalian, maka barang siapa yang Dia kehendaki (beriman), maka d ia menjadi orang yang beriman dan barang siapa yang d ia kehendaki (kafir) maka d ia akan ingkar dan Kami telah menyiapkan neraka bagi orang-orang yang z holim ". [Al-Kahfi: 29].
Namun hendaknya setiap jiwa mengikuti kebenaran yang telah datang kepadanya, sehingga dia meraih pujian dan keredhaan Robbnya:
{ذلك بأن الذين كفروا اتبعوا الباطل وأن الذين آمنوا اتبعوا الحق} [محمد: 3]
"Yang demikian adalah kerana sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti kebatilan dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti kebenaran". [Muhammad: 3].
Allah 'A zza wa J alla mencela orang-orang kafir yang menolak kebenaran, ketika kebenaran itu telah datang dan sampai kepadanya:
{بل كذبوا بالحق لما جاءهم فهم في أمر مريج} [ق: 5].
"Bahkan mereka telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, m aka mereka berada dalam keadaan kacau bilau". [Qaaf: 5].
Adanya dua sisi yang berlawanan antara sikap menerima orang-orang yang beriman dan sikap ingkar, kufur dan penentangan yang dilakukan orang-orang yang kafir itu, adalah sebagai fitnah dan cubaan dari Allah S ubhaanahu wa T a'aala atas umat manusia, siapakah diantara mereka yang paling baik amalannya, sebagaimana perkataan Allah T a'ala:
{ليبلوكم أيكم أحسن عملا} [الملك: 2].
"Supaya Dia menguji kalian, siapa diantara kalian yang lebih baik amalnya". [Al-Mulk: 2].
{إنا جعلنا ما على الأرض زينة لها لنبلوهم أيهم أحسن عملا} [الكهف: 7].
"Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di atas muka bumi ini sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya". [Al-Kahfi: 7].
Kemudian diantara hikmah di sebalik penentangan orang-orang yang enggan menerima kebenaran, adalah sebagai fitnah untuk menguji kesabaran orang-orang yang beriman:
{وجعلنا بعضكم لبعض فتنة أتصبرون وكان ربك بصيرا} [الفرقان: 20].
"Dan Kami menjadikan sebahagian kalian fitnah, untuk sebahagian yang lain, apakah kalian akan bersabar? Dan Robb-mu adalah Al-Bashir (Y ang Maha M elihat ". [Al-Furqon: 20].
Dalam ayat tersebut, menunjukkan bahawa Allah Jalla wa 'Ala mengkhabarkan kepada kita, bahawa diri-Nya telah menjadikan sebahagian manusia sebagai fitnah, ujian dan cobaan untuk sebahagian yang lain.
Seperti kenyataan yang kita dapati, cubaan demi cubaan yang dialami oleh hamba-hamba Allah yang beriman oleh perbuatan makar orang-orang yang kafir, pahitnya ujian demi ujian yang dialami orang yang beriman berupa perang pemikiran yang selalu dilancarkan oleh orang-orang kafir, dan begitu juga orang-orang yang fasiq, munafik, para pelaku kerosakan di atas muka bumi ini, Allah Subhaanahu wa Ta'aalaberkata:
{ولو يشاء الله لانتصر منهم ولكن ليبلو بعضكم ببعض} [محمد: 4]
"Apabila Allah menghendaki nescaya Allah akan memberikan kemenangan untuk mereka (atas orang-orang kafir). Akan tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain ".[Muhammad: 4].
Akan tetapi, hikmah besar di sebalik ujian tersebut, Allah 'A zza wa J alla hendak membersihkan dosa hamba-hamba-Nya yang beriman, dan membinasakan hamba-hamba-Nya yang ingkar:
{وليمحص الله الذين آمنوا ويمحق الكافرين [آل عمران: 141]
"Yang demikian itu adalah agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir". [Ali-Imran: 141].
Di antara hikmah besar dari cobaan itu, Allah 'A zza wa J alla hendak menguji kejujuran setiap seorang hamba dalam keimanan mereka:
{الم. أحسب الناس أن يتركوا أن يقولوا آمنا وهم لا يفتنون. ولقد فتنا الذين من قبلهم فليعلمن الله الذين صدقوا وليعلمن الكاذبين} [العنكبوت: 1-3].
"Alif laam miim. Apakah manusia itu menyangka bahawa mereka dibiarkan (begitu saja) mengucapkan: "Kami telah beriman" sedang mereka tidak diuji?. Sungguh Kami telah menguji generasi sebelum kalian, maka sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang jujur dan orang-orang pendusta ".[Al-'Ankabut :1-3].
{أم حسبتم أن تدخلوا الجنة ولما يعلم الله الذين جاهدوا منكم ويعلم الصابرين} [آل عمران: 142 [.
"Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk syurga, padahal belum dinyatakan oleh Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu dan belum terbukti orang-orang yang sabar?". [Ali-Imroon: 142].
Sesungguhnya diantara ujian serta cobaan berat yang menimpa umat Islam yang haq ini, adalah dengan munculnya sebuah mazhab sesat yang mengaku sebagai para pecinta Nabi dan Ahlul Bait (keluarga Nabi S holallohu 'A laihi wa' a la A alihi wa S ohbihi wa S allam) , sedangkan hakikat mereka sesungguhnya adalah refleksi gerakan makar dan propaganda yang diterajui oleh Yahudi, Majusi, Nasrani dan pelbagai macam pengusung ideologi kafir yang lain, terhadap Islam dan syariah yang suci ini.
Sedangkan kewujudan Yahudi, Majusi Nashroni serta semua ideologi jahiliyyah tersebut secara hakiki, adalah sosok nyata musuh Nabi dan Ahlul Bait Beliau Sholallohu 'Alaihi wa' ala Aalihi wa Sallam itu sendiri.Para pecinta palsu yang kita maksudkan di sini adalah agama baru yang bernama Syi'ah, pengikut Abdullah bin Sabaa 'Al-Yahudiy, seorang Yahudi, berasal dari San'a Yaman, anak perempuan bernama As-Saudaa'(hitam), pelopor ideologi kafir agama Syiah.
Syiah adalah sebuah mazhab sesat dan mengaku sebagai satu-satunya golongan yang membawa dan memperjuangkan Islam, membela dan menjunjung tinggi hak-hak Ahlul Bait 'Nabi Sholallohu' Alaihi wa 'ala Aalihi wa Sallam. Namun ketahuilah olehmu-semoga Allah 'Azza wa Jalla mencurahkan rohmah-Nya kepadamu - bahawa misi serta hakikat sesungguhnya dari semua slogan ini adalah gerakan makar bawah tanah yang bertujuan untuk memalsukan Islam, dari dalam tubuh Islam ini sendiri, dan sekali lagi ketahuilah bahawa misi utama agama mereka adalah merubah Islam dengan nama Islam.
Sehingga wujud para pengikut agama Syiah ini tidak berbeza dari sekian banyaknya agama kafir yang bertentangan dengan aqidah Islamiyyah yang hakiki ini, bahkan realiti hakiki agama Syi'ah ini jauh lebih buruk dari pada 72 mazhab Islam yang menyeleweng dan sudah dikhabarkan oleh Nabi kita Muhammadsholallohu 'Alaihi wa' ala Aalihi wa Sallam akan menerima hukuman di akhirat kelak dengan ancaman seksaan api neraka. Mengapakah Syiah boleh menerima keputusan demikian, kerana mereka adalah pengikut dan pemerjuang ideologi agama lain dan aqidah tersendiri, bukan berasal dari Islam hakiki yang dibawa oleh Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam ini.
Para ulama Ahlussunnah dari zaman dahulu hingga sekarang menyatakan ijma 'bahawa agama Syiahbukan dari Islam ( [1] ), Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:
«إفترقت اليهود على إحدى وسبعين فرقة, وإفترقة النصار على إحدى او اثنين و سبعين فرقة, وتفترق أمتي على ثلاثة وسبعين فرق».
"Telah berpecah belah umat Yahudi menjadi 71 golongan dan Umat Nashroni menjadi 71 atau 72golongan, sedangkan Umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan". [Diriwayatkan oleh Ahmad: 5910 dari hadis Abu Hurairah].
Dalam hadis yang sahih ini, Beliau shollahu alaihi wa 'ala alihi wa sallam menegaskan bahawa seluruh mazhab dan golongan yang menyimpang-namun belum boleh dikatakan kafir-tersebut, berada di nerakakecuali hanya satu, mereka adalah Al-Jamaah.
عن عوف بن مالك رضي الله عنهقال: قال رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم: «............» - إلى قوله - «والذى نفسي بيده, لتفترقن إمتي على ثلاث وسبعين فرقة, و واحدة في الجنة, وسبعين في النار ». قيل: يا رسول الله ... من هم? قال رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم: «الجماعة».
Dari 'Auf bin Malik R odhiyallohu' A nhu, Beliau berkata: "Rasulullah S hollallohu 'A laihi wa' A la Aa lihi wa S allam berkata:" ........ dan demi Y ang jiwaku berada di tangan - Nya, bahawa umatku benar-benar akan terpecah belah ke dalam 73 golongan, satu golongan di dalam syurga, sedangkan 70 yang lain di dalam neraka "Beliau ditanya:" Siapakah mereka yang akan masuk ke dalam syurga itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Mereka adalah Al-Jamaah". [Diriwayatkan oleh Ibnu Majah: 3992, dishohihkan oleh Al-AlbaniyRohimahulloh] ( [2] ).
Kemudian permasalahan yang hendaknya menjadi renungan, jika perkara bid'ah seseorang yang melakukannya mendapat ancaman dengan api neraka, sedangkan mereka masih muslim dan belum dikatakan pantas menerima vonis kafir keluar dari Islam, maka bagaimana lagi dengan Syiah yang telah dihukumi oleh para ulama sunnah bahawa mereka adalah suatu golongan yang sudah keluar dari Islam? 1,naudzu Billah minadz-dholaal.
Sekarang anda dan kita semua, serta dunia yang fana ini, telah jauh di tinggalkan oleh RosulullohShollallohu 'Alaihi wa' ala Aalihi wa Sallam, terpisah jarak dan masa antara kita dengan Beliau Shollallohu 'Alaihi wa Sallam, masa yang sangat panjang.
Perpecahan umat yang Beliau khabarkan itu benar-benar telah berlaku, sehingga hari ini kita mendapati saudara-saudara kita kaum muslimin terumbang-ambing kehilangan haluan, tidak mengenal kebenaran dari kebatilan, tidak mampu melihat mana al-haq dan membelanya, juga tidak mampu membezakan al -baathildan menentangnya. Walaupun banyak dari kita, tidak sedar diri telah keluar pergi, berlari, menjauh dan jauh meninggalkan agama Islam ini, innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji'uun.
عن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لتنقضن عرى الإسلام عروة عروة, فكلما انتقضت عروة, تشبث الناس بالتي تليها, فأولهن نقضا الحكم, وآخرهن الصلاة.
Abu Umaamah Al-Baahiliy R odhiyallohu 'A nhu berkata: "Rasulullah S hollallohu' A laihi wa S allam berkata:" Benar-benar tali ikatan Islam ini akan terurai sehelai demi sehelai, hingga setiap te r lepas sehelai ikatannya, maka manusia bergelantungan dengan sehelai tali yang setelahnya, awal kali yang terlepas adalah hukum dan yang terakhir adalah solat ". [Diriwayatkan oleh: Ahmad, Ibnu Hibbaan dan Haakim dengan tahqiq Al-Albaaniy dalam" Shohih Al-Jaami '": 5075].
Kemudian akibat yang kita derita, kerana kita sudah jauh meninggalkan Islam, maka kita akan berada dalam kehidupan yang penuh dengan kekeliruan, semak-perenang, seakan tidak mempunyai tujuan, bahkan kita seperti generasi yang hilang, tidak mempunyai kehormatan dan harga diri lagi.
يوشك الأمم أن تداعى عليكم, كما تداعي الأكلة إلى قصعتها. فقال قائل: ومن قلة نحن يومئذ? قال: بل أنتم يومئذ كثير; ولكنكم غثاء, كغثاء السيل لينزعن الله من صدور عدوكم المهابة منكم, وليقذفن الله في قلوبكم الوهن. فقال قائل: يا رسول الله! وما الوهن? قال: حب الدنيا, وكراهية الموت.
"Hampir-hampir seluruh umat manusia memperebutkan kalian, seperti mem perebut k an makanan dalam tempayan". Seseorang bertanya: "Apakah kerana jumlah kami sedikit masa itu, wahai Rasulullah?" BeliauShollallohu 'Alaihi wa Sallam menjawab: "Bahkan jumlah kalian hari itu banyak, akan tetapi kalian adalah buih (ringan), seperti buih di atas deras gelombang sungai yang banjir, Allah benar-benar akan mencabut dari dalam hati musuh-musuh kalian rasa takut kepada kalian dan Allah akan menjadikan dengan cepat al-wahn merasuki hati kalian ". Orang yang bertanya itu pun berkata:" Wahai Rasulullah? Apakah al-wahn itu?Beliau menjawab: "Cinta dunia dan takut kematian". [Diriwayatkan oleh Abu Dawud: 4297-dan imam yang lain-, "Silsilah Ash-Shohih": 2/647 lil Al-Albaniy Rohimahulloh].
Sebagai penyelesaian dan penyelesaian agar umat Beliau ini menempuh hidup dengan penuh terhormat, kukuh, mempunyai kehormatan dan meraih kebahagiaan yang hakiki duniawi dan ukhrowi, BeliauShollallohu 'Alai wa' ala Aalihi wa Shohbihi wa Sallam dengan cahaya wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, mewasiatkan kita agar senantiasa berpegang-tegung dengan sunnahnya dan sunnah para sahabatnya.
عن العرباض بن سارية رضي الله عنه قال: صلى بنا رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلمصلاة الصبح, ثم أقبل علينا بوجهه, فوعضنا موعضة بليغة - في رواية أخرى - موعظة ذرفت منها العيون, ووجلت منها القلوب .. فقلنا يا رسول الله, إن هذه لموعظة مودع. فما تعهد إلينا? قال رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم: «قد تركتكم على البيضاء. ليلها كنهارها لا يزيغ عنها بعدي إلا هلك. من يعش منكم فسيرى اختلافا كثيرا. فعليكم بما عرفتم من سنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين. عضوا عليها بالنواجذ. وعليكم بالطاعة. وإن عبدا حبشيا. فإنما المؤمن كالجمل الأنف حيثما قيد انقاد ».
Dari sahabat Irbadh bin Saariyah Rodhiyallohu 'Anhu, beliau berkata: "Rosululloh Shollallohu' Alaihi wa 'ala Aalihi wa Sallam mengimami kami dalam sembahyang Subuh, kemudian beliaumenghadapkan wajah beliau kepada kami, lalu beliau memberikan nasehat yang sangat menyentuh hati ...",-dalam riwayat yang lain-: "Nasihat yang membuat air mata jatuh menitis berlinangan dan hati-hati ini menjadi gementar, kami pun bertanya:" WahaiRosululloh ... sungguh nasehat ini seakan-akan nasehat perpisahan? maka apakah yang akan engkau wasiatkan kepada kami?, Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa' ala Aalihi wa sallam berkata: "Aku telah tinggalkan kalian di atas cahaya yang terang benderang, malamnya seperti siangnya dan tidak ada seorang pun yang berpaling darinya kecuali d ia akan celaka. Barang siapa yang masih hidup d i antara kalian se peninggal ku, d ia akan mendapati perselisihan yang sangat banyak. Wajib bagi kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku yang sudah kalian ketahui, dan sunnah khulafa'ur-rosyidin setelahku.Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian (pertahankan sekuat-kuatnya). Dan wajib bagi kalian untuk taat walaupun pemimpin kalian adalah seorang budak dari Habsyi (Ethiopia). Sesungguhnya jiwa seorang mukmin ibaratnya seperti unta, hingga ke mana d ia diarahkan d ia akan berjalan. [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah Rohimahulloh: 1/16].
Dalam redaksi yang lain, Beliau Shollallohu 'Alaihi wa' ala Aalihi wa Sallam mewasiatkan umatnya agar patuh dan taat kepada pemimpin yang memimpin mereka, berpegang-teguh dengan sunnahnya dan menjauhi bid'ah sejauh-jauhnya, kerana bid'ah langkah pertama yang membawa pelakunya memasuki setiap lorong kesesatan dan membuka pintu musibah:
«أوصيكم بتقوى الله و السمع و الطاعة وأن أمر عليكم عبد حبشي, فإنه من يعش منكم بعدي فسيري اختلافا كثيرا, فعليكم بسنتي و سنة الخلفاء المهديين الراشدين, تمسكوا بها وعضوا عليها بالنواجذ, و إياكم و محدثات الأمور فإن كل محدثة بدعة و كل بدعة ضلالة ».
"Aku wasiatkan kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah, mendengar dan patuh walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyah, karena sesungguhnya barang siapa yang hidup setelahku, ia akan mendapati perselisihan yang sangat banyak, maka wajib bagi kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnahnya khulafa'urroshidin, perpegang-teguhlah kalian dengan sunnah tersebut dan gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian dan hindarilah oleh kalian perkara yang baru (dalam agama), kerana sesungguhnya setiap perkara baru adalah bid'ah dan setiap kebid'ahan adalah sesat "[Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan yang lain, dari sahabat Irbadh bin Saariyah, dishohihkan oleh Al-Albani dalam "Shohih Al-Jaami '": 2549].
Dalam redaksi yang lain Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa' ala Aalihi wa Sallam memperingatkan umatnya dengan tegas dan keras bahawa musibah bid'ah menghantarkan pelakunya kepada neraka:
«كل بدعة ضلالة, وكل ضلالة في النار».
"Setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan (tempat kembali pelakunya) di dalam neraka".[Diriwayatkan oleh An-Nasa'iy dan Ibnu Huzaimah dalam kitab "Shohih" keduanya dengan sanad yang shohih].
Adapun aci utama perkara bid'ah dalam agama ini, ulama Ahlussunnah menyimpulkan, kembali pada empat pokok dasar, sebagaimana Al-Aajurriy Rohimahulloh [3] menyebutkan:
يوسف بن أسباط رحمه الله تعالى يقول: «أصول البدع أربع: الروافض, والخوارج, والقدرية, والمرجئة, ثم تتشعب كل فرقة ثماني عشرة طائفة, فتلك اثنتان وسبعون فرقة, والثالثة والسبعون الجماعة التي قال النبي صلى الله عليه وسلم:« إنها الناجية ».
"Yusuf bin Asbaath rohimahulloh berkata:" Aci inti dari segala bid'ah-dalam agama ini-, kembali pada empat mazhab pokok, R ofidhoh (S yi'ah), K howarij, Q odariyyah dan M urji'ah. Kemudian empat mazhab ini beranak-pinak dan bercabang-cabang, setiap satu mazhab mempunyai 18 anak cabang, sehingga jumlah seluruh anak cabang dari keempat mazhab tersebut sebanyak 72 anak cabang. Kemudian yang ke 73 adalah "Al-Jamaah" merekalah yang di maksudkan oleh Nabi Shollallohu 'alai wa Sallam dengan "An-Naajiyah" (kelompok yang beruntung) ". [As-Syari'ah oleh Al-Aajurriy R ohimahulloh: 1/24].
----------
Ditulis oleh:
Abul 'Aliyah Rofi'i bin Djiekan Al-Indunisi y Rohimahulloh.
Diperbetulkan oleh:
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy 'Afallohu' anhu.
Di Masjid As-Sunnah Sa'wan Madinah Sakaniyyah Sana'a Yaman pada hari Khamis 22 Robiul Awwal 1435.
([1]) Akan datang penjelasannya insya Allohu T a'ala.
([2]) Al-Jamaah adalah:-sebagaimana yang di katakan oleh Ibnu Mas'ud R odhiyallohu T a'la anhu - "Siapa saja yang selaras dengan Al-Haq (Al-Qur'an dan As-Sunnah), meskipun d ia hanya seorang diri ". Sehingga individu atau sekumpulan masyarakat boleh dikatakan jama'ah yakni jika sesuai dengan jama'ah-nya para Sahabat Rodhiyallohu Ta'ala 'Anhum, baik dalam berpemahaman, berkeyakinan dan beramal.
(3) Beliau wafat pada tahun 360 Hijriyyah/970 Masehi.
No comments:
Post a Comment